Kamis, 08 Desember 2011

WANATIRTA DESA VOKASI


Desa Vokasi didirikan untuk membantu seluruh masyarakat yang tidak mampu yang berada di lingkungan Desa Wanatirta Kecamatan Paguyangan Kabupaten Brebes. Yang sampai sekarang masih mempunyai kondisi sosial, ekonomi dan pendidikan yang memprihatinkan. Hal ini dapat digambarkan sebagai berikut:
1.      Tingkat pendidikan masyarakat yang masih rendah. Kondisi ini bisa dilihat dari masih banyaknya pekerjaan yang hanya mengandalkan tenaga tanpa bekal ketrampilan yang berarti. Penyebabnya tidak lain adalah karena kondisi ekonomi masyarakat yang lemah, sehingga masih banyak orang tua tidak mampu untuk menyekolahkan anaknya ke jenjang lebih tinggi.
2.      Banyak penduduk usia produktif yang menganggur. Mereka yang menganggur rata-rata karena tidak memiliki keahlian dan ketrampilan.
3.      Masih banyak tenaga kerja yag tidak memiliki skill, sehingga mereka hanya menjadi buruh kasar dan tidak memiliki pekerjaa tetap.
Berkaitan hal tersebut Pemerintah Desa Wanatirta Kecamatan Paguyangan Kabupaten Brebes bersama-sama dengan instansi lainnya berkomitmen secara sinergis untuk merealisasikan, melalui penyelanggaraan berbagai macam program yang mengarah pada pembekalan kepada warga belajar tentang pengetahuan, keterampilan, sikap dan kepribadian profesional yang berbasis pada pendidikan kecakapan hidup untuk memenuhi kebutuhan warga masyarakat baik pada spektrum pedesaan maupun perkotaan.
Pengangguran dan kemiskinan hingga saat ini merupakan masalah besar bangsa Indonesia termasuk Jawa Tengah yang belum bisa terpecahkan. Dan kantong-kantong kemiskinan dan pengangguran rata-rata masih didominasi oleh masyarakat di pedesaan. Maka untuk itu mendidik masyarakat pedesaan dalam hal pendidikan kecakapan hidup.
Dalam rangka mempersiapkan tenaga kerja yang siap pakai dan mandiri sekaligus mensinergikan pengembangan kapasitas sosial ekonomi masyarakat Desa Wanatirta Kecamatan Paguyangan dan sekitarnya, maka Pemerintah Desa Wanatirta melalui Desa Vokasi akan menyelanggarakan budidaya jamur, budidaya lele, penggemukan ternak sapi,  penggemukan ternak kambing dan pelatihan life skill Tehnik Pengelasan dan Implementasinya dalam dunia modern. Tujuannya adalah:
1.      Menyelenggarakan layanan pendidikan dan pelatihan keterampilan kepada warga masyarakat yang tidak sekolah dan tidak bekerja agar memilki kemampuan untuk mengembangkan diri dan meningkatkan kualitas hidupnya.
2.      Melengkapi sarana dan prasarana Ketrampilan Desa agar lebih berkualitas dan profesional dalam penyelanggaraan program pendidikan dan pelatihan.
3.      Mengembangkan dan memberdayakan masyarakat melalui kegiatan-kegiatan yang diminati dan dibutuhkan oleh seluruh warga masyarakat.
4.      Membimbing dan membatu warga masyarakat yang tidak mampu, putus sekolah dan menganggur dalam menciptakan lapangan pekerjaan. Sekaligus menciptakan masyarakat terampil sejahtera.
Penyelanggaraan program pendidikan Desa Vokasi Wanatirta Kecamatan Paguyangan dan pelatihan kecapakan hidup, terselanggara dalam susunan organisasi yang ada pada saat ini sebagai berikut:
Ketua                          : H.M Kurdi
Sekretaris                    : Mulyo subegjo
Bendahara                   : Lilis Maesaroh
Instruktur/NST            :  1. Akso Kaspuri
                                       2. Kartono
                                       3. Rozikin
                                       4. Muflikin ST
                                       5. H. Dikin
Program pelatihan Ketrampilan Desa Vokasi diharapkan dapat mencapai hasil yang maksimal.
1.      Para peserta mampu manguasai seluruh materi pelajaran yang diberikan, baik secara teori ataupun praktek.
2.      Pera peserta yang telah lulus dapat kerja di instansi dan perusahaan maupun membuka usaha mendiri baik perorangan ataupun kelompok.
3.      Para peserta mempu mempraktekkan ketrampilan yang berkualitas, inovatif, praktis, dan marktable.
4.      Para lulusan yang belum mendapat pekerjaan tetap dapat membuka usaha sendiri secara kelompok dengan fasilitas desa.

Gambar Candi Arca Desa Wanatirta

Gambar Arca Brahmana dan Wisnu

Gambar Tugu

Gambar Arca Wisnu

Gambar Arca Brahmana

BENDA CAGAR BUDAYA DESA WANATIRTA


Seperti halnya desa-desa yang lain di sepanjang jalan Jawa Tengah-Cirebon mempunyai legenda tersendiri. Konon sepanjang perjalanan Sultan Agung menyerang Batavia setiap persinggahan pasukan diberinya nama. Tidak ketinggalan pula untuk Desa Wanatirta Kecamatan Paguyangan Kabupaten Brebes. Menurutnya sesepuh Desa, Wanatirta berasal dari bahasa Jawa yang merupakan gabungan dari kata Wana yang berarti Hutan dan Tirta yang berarti Air. Jadi Wanatirta mengandung arti Hutan Air.
Memang jika dilihat secara goegrafis Desa Wanatirta Kecamatan Paguyangan Kabupaten Brebes tidak mengalami kekurangan air karena banyak sumber air terdapat di Desa Wanatirta Kecamatan Paguyangan Kabupaten Brebes. Bahkan jika di daerah lain mengalami kemarau panjang (tidak ada hujan sama sekali), di Desa Wanatirta Kecamatan Paguyangan Kabupaten Brebes sekalipun musim kemarau masih sering turun hujan, lebih-lebih jika musim hujan hampir setiap hari turun hujan. Nah, tepat kiranya para pendahulu memberi nama Wanatirta yang berarti Hutan Air.
Di pinggiran Desa Wanatirta Kecamatan Paguyangan Kabupaten Brebes sebelah timur tepatnya di Dukuh Kedawung terdapat tempat peninggalan Cagar Budaya yang dikenal oleh masyarakat setempat dengan sebutan “CANDI ARCA”. Candi tersebut berada di sebelah Barat kaki Gunung Slamet tepatnya di tengah-tengah perkebunan kopi yang terlindung dari pohon-pohon besar yang umurnya sudah ratusan tahun
Menurut beberapa sumber dari warga setempat keberadaan Candi Arca telah ada semenjak dahulu, bahkan ketika orang pertama (nenek moyang warga Kadawung) tinggalpun sudah ada Candi Arca. Pada awal mula ditemukan masyarakat, candi tersebut terdapat 7 patung (Arca) namun hingga kini tinggal 5 buah patung itupun sudah rusak keadaannya. Dari kelima patung tersebut salah satunya adalah patung GHANESA (Manusia berkepala gajah), 1 patung BRAHMANA, 1 patung WISNU dan 2 patung menyerupai tugu dan 1 patung sudah rusak (patah). Konon kabarnya 2 patung yang berupa putri dipindahkan ke Candi KETAPANG Grengseng Taraban Kecamatan Paguyangan Kabupaten Brebes.
Jika diamati Arca tersebut merupakan peninggalan kebudayaan Hindhu. Hingga kini lokasi Candi Arca masih terlindung dari pohon-pohon besar yang masih ada. Hanya saja tumbuhan dan pohon di pelataran yang dulunya ada sekarang sudah dijadikan perkebunan oleh masyarakat.
Untuk melestarikan benda-benda yang memiliki nilai sejarah dan juga dapat dijadikan Cagar Budaya tersebut dibutuhkan kepedulian dari pihak-pihak terkait.
Oleh karena itu jika Candi Arca dipandang merupakan peninggalan Cagar Budaya, kiranya patut untuk diperhatikan oleh pihak-pihak terkait, disamping dikembangkan sebagai potensi Wisata Budaya.


Bangsa yang besar adalah bangsa yang tidak melupakan sejarah, . .
Sumber :  Bapak Sukaryo



Struktur Organisasi Desa Wanatirta

Kondisi Geografis


Profil Desa


A.    Kondisi Desa
Letak topografi tanahnya landai, dengan lahan sebagian besar dimanfaatkan oleh masyarakat untuk lahan pertanian dan perkebunan sehingga sebagian besar masyarkat desa adalah petani dan penggarap.
Menurut nenek moyang kita Desa Wanatirta adalah berasal dari dua kata “Wana” yang mempunyai arti “Hutan” (Alas), “Tirta” yang mempunyai arti “Air” (Banyu), jadi kalau digabungkan nama “Wanatirta” adalah “Hutan Air” kalau dilihat dari maknanya Wanatirta artinya Desa yang kaya akan Hutan da Air.

B.     Keadaan Sosial
Mayoritas mata pencaharian penduduk DesaWanatirta Kecamatan Paguyangan Kabupaten Brebes buruh pabrik, petani, buruh tani, dan pekebun. Hal ini disebabkan karena sudah turun temurun sejak dahulu bahwa masyarakat adalah petani dan juga minimnya tingkat pendidikan menyebabkan masyarakat tidak punya keahlian lain dan akhirnya tidak punya pilihan lain selain menjadi pekerja pabrik, petani, buruh tani, dan pekebun.

Peta desa wanatirta

Selasa, 29 November 2011

Pemandangan Desa Wanatirta

Penuntasan Buta Aksara

 Gambar Pelaksanaan pembelajaran saat ada kunjungan dari Satgas KKN Unnes


Penuntasan Buta Aksara (PBA) merupakan suatu program mulia yang dicanangkan oleh pemerintah Kabupaten Brebes untuk memberantas kebodohan, kemiskinan, dan keterbelakangan yang masih melekat erat dengan masyarakat pedesaan. Universitas negeri Semarang (UNNES) sangat bangga mendapat kepercayaan untuk menjalankan program PBA. Pelaksanaan program PBA telah berjalan sejak 31 Oktober hingga 14 Desember 2011 ke depan,. Program PBA mendapat sambutan yang antusias  dari masyarakat Wanatirta terbukti dengan membludaknya jumlah warga belajar yang berpartisipasi.
Kuliah Kerja Nyata yang dilaksanakan mahasiswa UNNES banyak menemukan kenyataan yang berbeda dengan data yang ada. Seperti di Bulakamba sebagian besar masyarakat disana belum pernah mengenyam pendidikan sedikitpun sehingga peserta Keakasaraan Fungsional bertambah. Warga belajar yang mengikuti program PBA sangat antusias karena diantara mereka banyak yang haus bangku pendidikan.
Pelaksanaan program PBA diharapkan tidak berhenti ketika program Kuliah Kerja Nyata (KKN) selesai. Program ini ke depan dapat dianjutkan oleh masyarakat Wanatirta sendiri serta kontrol pihak pemerintah Brebes.