Kamis, 08 Desember 2011

BENDA CAGAR BUDAYA DESA WANATIRTA


Seperti halnya desa-desa yang lain di sepanjang jalan Jawa Tengah-Cirebon mempunyai legenda tersendiri. Konon sepanjang perjalanan Sultan Agung menyerang Batavia setiap persinggahan pasukan diberinya nama. Tidak ketinggalan pula untuk Desa Wanatirta Kecamatan Paguyangan Kabupaten Brebes. Menurutnya sesepuh Desa, Wanatirta berasal dari bahasa Jawa yang merupakan gabungan dari kata Wana yang berarti Hutan dan Tirta yang berarti Air. Jadi Wanatirta mengandung arti Hutan Air.
Memang jika dilihat secara goegrafis Desa Wanatirta Kecamatan Paguyangan Kabupaten Brebes tidak mengalami kekurangan air karena banyak sumber air terdapat di Desa Wanatirta Kecamatan Paguyangan Kabupaten Brebes. Bahkan jika di daerah lain mengalami kemarau panjang (tidak ada hujan sama sekali), di Desa Wanatirta Kecamatan Paguyangan Kabupaten Brebes sekalipun musim kemarau masih sering turun hujan, lebih-lebih jika musim hujan hampir setiap hari turun hujan. Nah, tepat kiranya para pendahulu memberi nama Wanatirta yang berarti Hutan Air.
Di pinggiran Desa Wanatirta Kecamatan Paguyangan Kabupaten Brebes sebelah timur tepatnya di Dukuh Kedawung terdapat tempat peninggalan Cagar Budaya yang dikenal oleh masyarakat setempat dengan sebutan “CANDI ARCA”. Candi tersebut berada di sebelah Barat kaki Gunung Slamet tepatnya di tengah-tengah perkebunan kopi yang terlindung dari pohon-pohon besar yang umurnya sudah ratusan tahun
Menurut beberapa sumber dari warga setempat keberadaan Candi Arca telah ada semenjak dahulu, bahkan ketika orang pertama (nenek moyang warga Kadawung) tinggalpun sudah ada Candi Arca. Pada awal mula ditemukan masyarakat, candi tersebut terdapat 7 patung (Arca) namun hingga kini tinggal 5 buah patung itupun sudah rusak keadaannya. Dari kelima patung tersebut salah satunya adalah patung GHANESA (Manusia berkepala gajah), 1 patung BRAHMANA, 1 patung WISNU dan 2 patung menyerupai tugu dan 1 patung sudah rusak (patah). Konon kabarnya 2 patung yang berupa putri dipindahkan ke Candi KETAPANG Grengseng Taraban Kecamatan Paguyangan Kabupaten Brebes.
Jika diamati Arca tersebut merupakan peninggalan kebudayaan Hindhu. Hingga kini lokasi Candi Arca masih terlindung dari pohon-pohon besar yang masih ada. Hanya saja tumbuhan dan pohon di pelataran yang dulunya ada sekarang sudah dijadikan perkebunan oleh masyarakat.
Untuk melestarikan benda-benda yang memiliki nilai sejarah dan juga dapat dijadikan Cagar Budaya tersebut dibutuhkan kepedulian dari pihak-pihak terkait.
Oleh karena itu jika Candi Arca dipandang merupakan peninggalan Cagar Budaya, kiranya patut untuk diperhatikan oleh pihak-pihak terkait, disamping dikembangkan sebagai potensi Wisata Budaya.


Bangsa yang besar adalah bangsa yang tidak melupakan sejarah, . .
Sumber :  Bapak Sukaryo



3 komentar:

  1. pak sukaryo memang org yg bjiwa besar.salut kweh.

    BalasHapus
  2. AMAZING........
    saya suka artikel anda...salam hangat dari saya hasan warga kedawung rt 11 rw 03 kelurahan wanatirta....

    BalasHapus
  3. Pak saya mau tanya nih,
    Sekalian dong share foto desa kedawung yg sekarang ini 2013 terutama tentang jalanan yg sudah rusak parah....buat sya bkin dokument and wikipedia.

    BalasHapus